اسلام عليكم ورمة الله
وبركاته
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ
وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
Bapak Ibu jama’ah yang dimuliakan Allah, marilah kita
panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita,
utamanya adalah nikmat islam, kesehatan, kekuatan dan kesempatan, sehingga pada
malam hari ini kita masih diperkenankan berkumpul untuk mengkaji ayat-ayat
Allah.
Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad Shallahu 'alaihi wassalam, keluarga, sahabat dan
para pengikutnya yang senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya.
Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini
saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:
Hati Yang Mati (Qalbun
Mayyit)
Hati yang mati itu tidak ada bedanya dengan jasad yang
sudah tidak bernyawa. Walaupun dipukul, dicubit, bahkan diiris sekalipun, ia
tidak akan merasakan apa-apa. Sehingga ketika orang yang hatinya telah mati
melakukan perbuatan baik atau pun buruk rasanya akan sama saja, biasa-biasa
saja, dan tidak ada nilainya sama sekali.
Ada 2 ciri utama
hati yang mati, yaitu:
1.
Selalu
menolak akan kebenaran dari Allah.
2.
Selalu
melakukan kerusakan / berlaku zhalim kepada sesama makhluk hidup bahkan
terhadap dirinya sendiri.
Hati yang mati
secara tersirat disinggung dalam surat Al-Baqarah ayat 7 :
خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
7. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka[20],
dan penglihatan mereka ditutup[21]. dan bagi mereka siksa yang Amat berat.
[20] Yakni
orang itu tidak dapat menerima petunjuk, dan segala macam nasehatpun tidak akan
berbekas padanya.
[21] Maksudnya:
mereka tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat Al Quran yang mereka
dengar dan tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah
yang mereka Lihat di cakrawala, di permukaan bumi dan pada diri mereka sendiri.
Serta dalam riwayat Ibrahim bin Adam atau dikenal juga
dengan nama Abu Ishaq, yang sedang berjalan dipasar Bashrah, lalu orang-orang
mengerumuninya dan seraya bertanya: "Wahai Abu Ishaq, sudah sejak lama
kami memanjatkan do'a kepada Allah, tetapi mengapa do'a-do'a kami tidak di
kabulkan? Padahal Allah telah berfirman dalam kitab-Nya;
"Berdo'alah kalian kepada-Ku, niscaya akan Aku
kabulkan do'a kalian." (QS.Ghoofir : 60).
Lalu Abu Ishaq menjawab, "Hal itu dikarenakan hati kalian telah
mati dengan sepuluh perkara berikut :
1.Kalian
mengenal Allah tetapi kalian tidak menunaikan kewajibannya.
2.Kalian
mengakui mencintai Rasulullah, tapi kalian meninggalkan sunnahnya.
3.Kalian
membaca Al-Qur’an, tapi kalian tidak mengamalkan isi kandungannya.
4.Kalian
sangat banyak diberi nikmat karunia, tapi kalian tidak mensyukurinya.
5.Kalian
selalu mengatakan bahwa syetan itu musuh kalian, tetapi kalian mengikuti langkahnya.
6.Kalian
mempercayai surga itu ada, tetapi kalian tidak berbuat amal untuk mengantarkannya kesana.
7.Kalian
mempercayai neraka itu ada, tetapi kalian tidak lari dari panas siksanya.
8.Kalian
mengakui bahwa kematian itu benar adanya, tetapi kalian tidak mempersiapkan
diri untuk menghadapinya.
9.Kalian
sibuk mengurusi kekurangan orang lain, akan tetapi lupa pada kekurangan diri
sendiri.
10.Kalian mengubur jenazah, akan tetapi tidak
mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut.
Jamaah yang berbahagia, demikianlah sedikit kultum
tentang hati yang mati. Semoga saja kita bisa mengambil hikmahnya. Dan semoga
kita tidak termasuk kedalam golongan orang dengan hati yang mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar